Dana BOS SMA/SMK Naik, Kepala Sekolah Malah Kebingungan - Tahun ini, besaran dana bantuan operasional sekolah (BOS) bagi SMA/SMK Sederajat mengalami kenaikan Rp.200 ribu per orang per tahun. tahun lalu, dana BOS bagi mereka, yakni Rp.1,2 juta per anak per tahun.
Dengan begitu, tahun ini menjadi Rp.1,4 juta per anak per tahun. namun, para kepala sekolah kepusingan lantaran dana itu baru dapat dicairkan bulan depan, sedangkan proses kegiatan belajar mengajar sudah mulai dilakukan oleh tiap-tiap sekolah saat ini.
Kepala bidang SMA/SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) kota serang Lili Mutawali mengatakan, penambahan dana BOS untuk memenuhi keperluan siswa itu lantaran berdasarkan dara Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), kebutuhan biaya siswa SMA sebesar Rp.4,6 juta per anak per tahun dan SMK Rp.7,45 juta per anak per tahun. "Kenaikan dana BOS hanya untuk tingkat SMK/SMK saja, sedangkan SD dan SMP tidak," terang pria yang juga Manajer BOS Dindikbud Kota Serang.
Kata dia, dana BOS baru dapat dicairkan pada Februari. Dalam setahun, pencairan dana BOS untuk SMA/SMK dilakukan dua tahap per semester. selain dana BOS, untuk membantu para siswa, Pemkot Serang juga menggulirkan dana bantuan operasional manajemen mutu (BOMM) dari APBD Kota Serang. Untuk SMA Negeri, setiap siswa mendapat Rp.1.949.943 per tahun, sedangkan SMK Negeri Rp.2.596.891 per tahun.
Diakui, dengan tambahan dana dari BOMM, kebutuhan biaya siswa belum sesuai data Balitbang. "Hanaya saja, data Balitbang itu termasuk sarana dan prasarana. Sementara di kami, sarana dan prasarana ada di Dinas, jadi saya rasa dengan BOS dan BOMM juga sudah cukup membantu," ujar Lili.
Ia menguraikan, saat ini jumlah siswa SMA/SMK di kota Serang
sebanyak 30.585 orang. Jumlah itu terdiri atas 17.345 siswa negeri 13.240 siswa
swasta. Kepala sekolah SMAN 5 Kota Serang Suparman mengaku kebingungan lantaran
dana BOS baru dapat dicairkan bulan depan. Apalagi, dana BOMM juga belum cair. Sementara,
kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan sejak kemarin lusa.
Ia berharap, proses pencairan dana BOS dan BOMM dapat segera dilaksanakan
saat proses belajar mengajar dimulai. “ya, harus pintar-pintar menyiasati
karena sebulan ini tidak ada dana,” tuturnya. Suparman mengaku terbantu dengan
penambahan dana BOS. Apalagi, di kota serang ada dana BOMM. Dengan dana yang
sudah ketahuan jumlahnya, ia dapat melakukan perencanaan dengan pasti. “Besar
kecil itu kan relatif. Kalau bagi kami kecil, bisa saja bagi sekolah pedalaman
besar. Begitupun sebaliknya,” ujar Suparman.
Dana BOS SMA/SMK Naik, Kepala Sekolah Malah Kebingungan - Tahun ini, besaran dana bantuan operasional sekolah (BOS) bagi SMA/SMK Sederajat mengalami kenaikan Rp.200 ribu per orang per tahun. tahun lalu, dana BOS bagi mereka, yakni Rp.1,2 juta per anak per tahun.
Dengan begitu, tahun ini menjadi Rp.1,4 juta per anak per tahun. namun, para kepala sekolah kepusingan lantaran dana itu baru dapat dicairkan bulan depan, sedangkan proses kegiatan belajar mengajar sudah mulai dilakukan oleh tiap-tiap sekolah saat ini.
Kepala bidang SMA/SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) kota serang Lili Mutawali mengatakan, penambahan dana BOS untuk memenuhi keperluan siswa itu lantaran berdasarkan dara Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), kebutuhan biaya siswa SMA sebesar Rp.4,6 juta per anak per tahun dan SMK Rp.7,45 juta per anak per tahun. "Kenaikan dana BOS hanya untuk tingkat SMK/SMK saja, sedangkan SD dan SMP tidak," terang pria yang juga Manajer BOS Dindikbud Kota Serang.
Kata dia, dana BOS baru dapat dicairkan pada Februari. Dalam setahun, pencairan dana BOS untuk SMA/SMK dilakukan dua tahap per semester. selain dana BOS, untuk membantu para siswa, Pemkot Serang juga menggulirkan dana bantuan operasional manajemen mutu (BOMM) dari APBD Kota Serang. Untuk SMA Negeri, setiap siswa mendapat Rp.1.949.943 per tahun, sedangkan SMK Negeri Rp.2.596.891 per tahun.
Diakui, dengan tambahan dana dari BOMM, kebutuhan biaya siswa belum sesuai data Balitbang. "Hanaya saja, data Balitbang itu termasuk sarana dan prasarana. Sementara di kami, sarana dan prasarana ada di Dinas, jadi saya rasa dengan BOS dan BOMM juga sudah cukup membantu," ujar Lili.
Ia menguraikan, saat ini jumlah siswa SMA/SMK di kota Serang
sebanyak 30.585 orang. Jumlah itu terdiri atas 17.345 siswa negeri 13.240 siswa
swasta. Kepala sekolah SMAN 5 Kota Serang Suparman mengaku kebingungan lantaran
dana BOS baru dapat dicairkan bulan depan. Apalagi, dana BOMM juga belum cair. Sementara,
kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan sejak kemarin lusa.
Ia berharap, proses pencairan dana BOS dan BOMM dapat segera dilaksanakan
saat proses belajar mengajar dimulai. “ya, harus pintar-pintar menyiasati
karena sebulan ini tidak ada dana,” tuturnya. Suparman mengaku terbantu dengan
penambahan dana BOS. Apalagi, di kota serang ada dana BOMM. Dengan dana yang
sudah ketahuan jumlahnya, ia dapat melakukan perencanaan dengan pasti. “Besar
kecil itu kan relatif. Kalau bagi kami kecil, bisa saja bagi sekolah pedalaman
besar. Begitupun sebaliknya,” ujar Suparman.
0 Response to "Dana BOS SMA/SMK Naik, Kepala Sekolah Malah Kebingungan"
Post a Comment